Beberapa waktu belakangan ini, hati dan pikiran saya sedang riuh sekali. Terlalu banyak berpikir terhadap berbagai kemungkinan – yang belum pasti akan terjadi.
Takut terlalu awal – menjadi tidak sehat dalam cara berpikir.
Perlahan dikeluarkan, mungkin ringan (sesaat), namun rasanya belum sampai ke orang yang tepat.
Seorang teman memberikan saran, “Tidurlah. Beristirahat sejenak” tapi bagaimana bisa masalah selesai dengan tidur? Padahal mungkin itu saran yang ia berikan agar saya ambil jarak sejenak dengan kekhawatiran yang tidak berlandaskan apapun.
Saya pun meengikuti saran tersebut.
Seeketika terbangun, memang masalah belum langsung selesai namun istirahat yang cukup membuat mood lebih baik sehingga bisa lebih jernih dalam berpikir.
Dan alhamdulillah, setelah bicara dengan orang yang insyaa Allah tepat – rasanya langsung plong. Mengeluarkan semuanya dengan tanpa rasa takut akan disalahkan atau alih-alih diacuhkan.
Just focus on yourself. Don’t take any decision just because peer pressure – anykind of pressure.
Thank you, Kakak – for always be here. Lagi-lagi diyakini bahwa jarak tinggal hanya tentang hitungan angka di atas kertas, tapi hati yang terpaut pasti akan dapat melalui itu semua.
Sometimes, all you need is just talking to the right person.
belakangan aku pun merasaka ini….baca tulisannya jadi berasa diingetin mbak….terima kasih
LikeLike
Pelan-pelan perlu disalurkan bebannya, Mbak. Semangat ya 🙂
LikeLike