Sekedar sharing aja 🙂
Kemarin saat terbangun, mata kanan saya sulit dibuka karena ternyata kotoran mata banyak sekali melekat di bulu mata. Masya Allah, rasanya ngeri jika tiba-tiba tidak lagi bisa melihat.
Saat di kantor, kotoran mata tetap keluar dengan jumlah di atas rata-rata. Sebagian teman menyadari ada yang berbeda dari mata saya. Alhasil ada yang menyarankan untuk membeli tetes mata yg herbal saja, yg sudah terbukti ampuh oleh mereka. Ada rasa terharu saat diperhatikan seperti itu. :’)
Saya pun juga tidak kalah khawatir dan risih dengan rasa sakit ini. Kali terakhir sakit mata adalah saat sekolah dasar, jika tidak salah ingat.
Saking tidak nyamannya, saya ijin pulang cepat. Demi beristirahat. Sesampainya di rumah, saya langsung meminta bantuan Mama untuk memeras daun sirih. Alhamdulillah, Allah Maha Baik ke saya. Ada Mama yg gesit dan ikhlas mengerjakannya. Ada sirih yg tumbuh subur di rumah. Masya Allah.
Singkat cerita, hari ini saya ke kantor menggunakan kacamata demi menghindari debu dan menjaga agar teman-teman kantor tdk tertular oleh penyakit mata ini. Sepanjang jalan ke kantor saya berpikir, tidaklah Allah beri kita sakit jika tidak ada alasannya. Pasti ada urusan orang lain yg bukan hak saya, tapi saya lihat. Pasti ada kezoliman yg saya lakukan dgn mata ini. Saat mata sehat, rasanya mata diacuhkan begitu saja. Merasa seperti “yawda sih mata doang”. Tapi ketika sakit, Allahu Akbar…baru terasa mata itu berharga sekali. Mata saya tdk terlalu besar, tapi Allah beri kenikmatan bisa melihat berbagai hal, sama seperti seseorang yg bentuk matanya lebih besar dari saya.
Jika sehat diacuhkan. Baru diperhatikan saat sakit. Dan menganggap bahwa melihat apa yg bukan hak kita adalah hal yg lumrah. Padahal mah ya bukankah Allah itu menilai sekecil apapun amal perbuatan kita.
Itu aja sharingnya. Semoga Allah selalu mengistiqomahkan diri kita di jalanNya. Mengampuni sebesar apapun dosa-dosa kita. Memberi barokah di setiap keputusan kita. Dan semoga kita pantas untuk berada di JannahNya. Aamiin…