Di tengah bisa “La hawla wa la quwata illa billah”.
Inilah sedikit percakapan saya dengan seorang Sahabat yang saya hormati karena keilmuannya.
Jadi saat kemarin saya menulis ini sebenarnya ada rasa, “Hmm kuat gak ya aku jika segala kondisi harus selalu bersyukur?”. Eh alhamdulillah ala kulli hal, hari ini kejadian. :’)
Ada sebuah kejadian yang tidak mengenakan hati, masih dalam urusan pekerjaan sih.
Dan sebenarnya kan ini bukan sekali dua kali aku hadapi. Tapi ya belum segitu strong-nya untuk bisa legowo di pukulan pertama. 🙂

Seketika, aku tahu aku gak boleh memberikan respon yang salah. Sehingga aku memutuskan untuk menghubungi Sahabatku. Dia bertanya langsung bagaimana kabarku. Dan aku menjawab dengan nada lemas, “Ya…kurang ok.”
Dia pun langsung mengoreksi, “Eh gak boleh gitu, harus selalu alhamdulillah. Kalau kejadian buruk ucapkan Alhamdulillah ala kulli hal, jika baik ucapkan Alhamdulillah bini’matihi tatimmush sholihaat.”
Lalu aku pun bercerita apa yang sedang aku rasakan dan hadapi. Memang beda bercerita untuk mencari solusi dan kepada siapa kita bercerita. Rasanya kalau orang tersebut ahli ilmu, maka sejuklah yang kita hadapi.
“Teteh baru di tahap bismillah, belum alhamdulillah. Kita ucapkan alhamdulillah jika perjuangan sudah selesai, yaitu saat nanti kepada Allah. Pun di tengah, bisa ucapkan La hawla wa la quwata illa billah. Lalu ingatlah konsep rejeki dalam Islam bahwa tidak akan pernah tertukar. Selain itu, siapa yang memulai dan konsisten melakukannya insyaa Allah hasilnya akan bagus. Dan ketika sudah ridho mengemban amanah berarti juga harus ridho dengan risiko dan tanggung jawabnya,” ucapnya.
Kegeramanku saat tadi, hilang sudah. Bukan berarti tidak boleh marah, katanya tapi biasanya ada 2 akibat setelah kemarahan itu terjadi, salah satunya adalah rasa menyesal. Akibat yang lainnya apa ya, aku lupa :’)
So, yeah inilah aku, yang masih terus belajar menjadi the people of Alhamdulillah. Aku tahu dan sadar bahwa seketika kita menginginkan goals menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur, pasti pasti akan harus melewati berbagai ujian terlebih dahulu. May Allah always guide me. Dan siapapun yang sedang menghadapi tantangan dalam hidupnya, semoga Allah kuatkan ya! 🙂
Mari saling doakan dalam kebaikan.
Deva
Kak Devaa, terima kasih telah menulis ini. Jadi pengingat dan penyemangat untukku juga. Semoga Kak Deva sehat-sehat dan dilancarkan selalu semua yang sedang dikerjakan ya 🤗
LikeLike
Aamiin. Doa yang sama untukmu juga ya, Lia 🙂
LikeLike