Beranikah Kita?

Bismillah

Saat selesai menonton video ceramah Ustadz Nouman Ali Khan yang berjudul Berani Mengatakan Kebenaran, dada saya agak sesak dan berpikir: “Jika saya ada di kondisi yang dialami oleh Jenderal Firaun – yang merupakan satu-satunya jenderal muslim, apakah mampu saya berani mengakui identitas muslimnya saya di hadapan para jenderal Firaun dan Firaun itu sendiri?”

Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu dipikirkan jawabannya, bukan?

Ya Rabb…

QS Al-Mu’min ayat 28

Source: https://tafsirweb.com/

Jadi ada apa dengan video ini?

Di grup Martikulasi, panitia mengawali pemberian tugas dengan sedikit clue tentang video yang saya kutip di bawah ini:

Bismillaah.

Alhamdulillah di pekan kelima kita telah mempelajari bagaimana caranya supaya ujian hidup tidak berakhir dengan tragedi. Belajar menyadari tanggung jawab dakwah yang kita emban. Dan yang akan diemban oleh generasi penerus kita.

Bagian dari dakwah adalah menyuarakan kebenaran. Dan berani untuk menyuarakannya. Contoh orang yang berani menyuarakan kebenaran, dihadirkan di video ini. Namanya tidak diketahui tapi di Al-Qur’an dia diabadikan sebagai mukminu aali Fir’aun. Seorang yang beriman dari pengikut Fir’aun.

Ustadz Nouman cukup menggebu-gebu berkhutbah di video ini. Mungkin karena peristiwanya masih hangat terasa. Kala itu. 

Video yang diunggah tanggal 15 Mei 2018 oleh kanal Nouman Ali Khan Indonesia ini berasal dari sebuah video yang diunggah hari Sabtu, tanggal 20 Desember 2014 oleh kanal NAMCC. Khutbah Jumat-nya sendiri disampaikan tanggal 19 Desember 2014. Berjarak hanya tiga hari setelah peristiwa pembantaian 141 orang, 132 diantaranya anak-anak, di Peshawar, Pakistan, yang terjadi pada tanggal 16 Desember 2014. Beritanya dimuat di bbc.com pada hari yang sama. Juga di kompas.com tiga hari kemudian, dengan angka korban mengalami sedikit penambahan.

Pembunuhan anak-anak adalah the ugliest military tactic. Atau, one of the most demonic, satanic tactics. Taktik keji dengan tidak membunuh lawan, tapi membunuh anak-anak mereka. Taktik yang sudah ada sejak zaman Fir’aun. Yang memang terkenal keji itu. Tapi yang terjadi di Pakistan itu, membuat Ustadz Nouman tidak bisa melanjutkan nyetir mobil. Harus menepi dulu. Tak kuasa menahan tangis. Karena yang membunuh anak-anak, kali ini, bukan Fir’aun. Tapi mereka yang mengucapkan laa-ilaaha-illallaah. Ratusan nyawa yang melayang itu adalah anak-anak kita.

Ada yang japri Ustadz Nouman. Menginformasikan bahwa ada sebuah hadits Bukhari yang membenarkan tindakan brutal tersebut. Hmmm. Mereka yang keji itu bahkan tidak pantas untuk menyebut nama Rasulullah SAW yang mulia. Mereka bukannya belajar hadits lalu mengamalkannya. Yang mereka lakukan adalah tindakan politisasi hadits. Jika ada sunnah yang mereka ikuti, itu bukan sunnah Rasulullah SAW, tapi sunnah dari Fir’aun la’natullaah.

Khutbah Ustadz Nouman ini sekaligus adalah sebuah contoh bahwa Ustadz Nouman sendiri telah menyuarakan kebenaran. Dengan berani. Tidak takut, misalnya, dibunuh oleh orang Taliban yang mendengarkan khutbah ini, atau bahkan bisa saja berada di salah satu kerumunan jamaah yang sedang mendengarkan khutbah saat itu.

Kita tinggal mencontoh saja. Ketika ada kebenaran yang harus diungkap, tidak bisa kita tinggal diam. Diam saja berarti spineless. Lemah. Ustadz Nouman menjelaskan bahwa the weak atau the oppressed berada di neraka bersama-sama dengan those who are in the position of power. Semoga kita tidak menjadi kaum yang lemah yang berakhir di neraka. Na’uudzu billaahi min dzaalik.  


Tautan berita terkait pembantaian yang sebagian besar menewaskan anak-anak.

Di BBC
https://www.bbc.com/news/world-asia-30491435  

Di Kompas https://internasional.kompas.com/read/2014/12/19/1918035/Balas.Pembantaian.di.Sekolah.Tentara.Pakistan.Tewaskan.50.Taliban  

***

Lagi, dalam ceramahnya, Ustadz NAK membahas kisah Nabi Musa AS. Dan dari sekian banyak kejahatan yang dilakukan oleh Firaun, Firaun memberikan ‘sedikit perbedaan tindakan’ kepada Nabi Musa AS, yang ia besarkan. Kenapa?

Karena Allah lah yang menguasai hati setiap manusia, bahkan hati seorang Firaun sekalipun dan tidak ada yang bisa luput dari kehendak dan kekuasaan Allah.

Dan di video tsb, Ustadz NAK menjelaskan bahwa Allah sangat menghargai orang beriman yang menggunakan kedudukannya untuk membela kebenaran.

Jika ada yang berjuang demi Allah maka Allah akan melindunginya. Dan kita harus yakin dengan perlindunganNya, agar berani untuk mulai berjuang. Ketika kita bisa menunjukkan keberanian kita kepada Allah maka kita tidak butuh perlindungan yang lainnya. Bukankah tidak ada perlindungan yang lebih baik, selain perlindungan Allah?

Ladeva

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s