Filosofi Sepeda

Ternyata naik sepeda itu gak susah ya. Iya, saya baru bisa naik sepeda. 😀

Asal dengan satu syarat: mau hampir jatuh kek, mau oleng kek tetap saja harus mau mengayuh!

Terus mengayuh sampai bisa menyeimbangkan badan.

Mau untuk terus mengayuh mungkin bisa kita maknai sebagai mau untuk terus berjuang.

Sama seperti yang kita lakukan setiap hari.

Masalah datang dan pergi. Apa saja juga bisa menjadi masalah. Dan setiap kali masalah datang, sering kita berpikir, “Gak siap woy gw!” Tapi apakah dengan bicara seperti itu maka masalah akan pergi? Gak kan?

Lalu bagaimana agar masalah bisa pergi?

Mmm…bukan agar masalah bisa pergi tapi bagaimana agar masalah bisa selesai. Caranya ya dengan dihadapin, bukan lari dari masalah. Sepahit apapun rasanya, bukankah Allah sudah menjanjikan akan datang pelangi setelah itu. Dan sebagai orang yang beriman, sudah seharusnya kita percaya hal tersebut.

Terus mengayuh, berjalan, berjuang menghadapi masalah.

Sama kan kayak naik sepeda?

Secara gak sadar (karena akhirnya merasa asyik dengan terus mengayuh) eh udah sampai di titik tujuan.

http://colorfully.eu/life-is-like-riding-a-bicycle-to-keep-your-balance-you-must-keep-moving/#!prettyPhoto-5389/0/

Begitu sudah sampai di tujuan, istirahat sebentar untuk menikmati prosesnya tadi sambil bersyukur dan bilang, “Nyampe juga gw di sini!”

R.I

2 responses to “Filosofi Sepeda”

  1. zilko Avatar

    Setuju banget sama filosofinya! Yang penting kita terus berjuang dan jangan pernah menyerah ya 🙂 .

    Like

Leave a reply to ranselijo Cancel reply

I’m Ladeva

“Hello, wonderful readers! 🌟

I’m so glad you’ve found your way here. Whether it’s your first visit or you’re returning, consider this a cozy little corner of the internet just for you. I hope you find joy, inspiration, and maybe even a smile or two as you scroll through today’s post. Grab a cup of your favorite drink, settle in, and let’s enjoy this moment together. Your presence here means the world to me—happy reading!

Let’s connect