Top 5 Productivity Tools

Tetiba pengen bahas deh productivity tools yang pernah dipakai selama ini. Check this out!

Evernote – Wah bisa dibilang Evernote adalah productivity tools yang paling awet saya gunakan. Lebih kurang 7 tahun lho! Evernote asik banget untuk menulis semua draft blog, review buku, review ceramah atau MoM. Bahkan saya dan seorang teman pernah menggunakan Evernote tektokan untuk menyelesaikan laporan tahunan gitu. Hasilnya efisien banget! Bahkan kami dengan mudahnya mentracking artikel apa saja yang kami baca dan jadi sumber referensi tulisan-tulisan tersebut karena di Evernote ada tools Web Clippings.

Trello – Saya menggunakan tools ini kira-kira 2 tahun lebih. Selama penggunaan, saya menilai Trello ini asik digunakan untuk tracking pekerjaan sesama anggota tim per project, selama tim tersebut benar-benar mengisinya ya (yaiyalah). Dan semua file baik berupa .doc atau .pdf atau .jpeg ya bisa diattach di sini. Tentu saja, Trello ini bisa disinkronisasi di semua gadget ya. Tapi jika menggunakan Trello hanya untuk diri sendiri, buat saya sih just too much. Lebih berguna jika digunakan bersama tim.

Notion – apps ini saya gunakan sejak awal pandemi, kira-kira hanya bertahan 7 bulanan. Kenapa? Karena saya ketika itu kembali ingin menggunakan notebook manual dengan pulpen dan stabilo. Got the point? Capek aja ketika itu melihat gadget terus. Review tentang tools ini ok banget digunakan untuk drawing the idea. Harus diakui bahwa semua ide yang saat ini terealisasikan, saya mulai dengan menggambarkannya itu di Notion. Interfacenya minimalis, clean, elegant. Fungsinya pun bisa di-custom, baik untuk pekerjaan atau personal life. Saya juga pernah menuliskan draft blog di Notion tapi gak mudah untuk copy-paste ke blog karena harus per paragraf, jadi rasanya ini kekurangan Notion bagi saya pribadi. Again, apps ini bisa disinkronisasi di semua gadget.

Keep – Nah ini productivity tools yang sedang saya gunakan dan pelajari. So far sih simple sekali tools ini karena beberapa pekan ini saya sedang mencari tools yang sederhana untuk checklist harian. Dan voila! Seorang teman merekomendasikan Keep ini. Bahkan dia menggunakan Keep untuk menjadi galeri halaman-halaman buku yang ia baca. Saya coba dan seru juga ya! Bahkan draft tulisan ini, saya buatnya di Keep. Kita lihat ya nanti apakah ada kejutan-kejutan dari tools ini!

Google Calendar – yes, apalah fungsi semua checklist dan agenda jika tidak ada Google Calendar di gadget (buat saya ya). Karena semakin ke sini, sangat perlu direminder ada agenda dan event apa saja yang perlu dilakukan.

Kalau kamu pakai tools apa?

Ladeva

Yang Baru di 2015

Wooosha!

Ini adalah hari pertama saya di kantor lagi setelah liburan selama 2 minggu. Oh yeah!

Untung banget semalam sudah mempersiapkan tas untuk dibawa kerja, jadi semua perlengkapan siap dibawa pagi ini. Yang belum dipersiapkan adalah…niat. Hahahaha…ujan, dingin, bawaannya pasti ingin di kasur aja kan?

Nah, tadi pagi sekitar pukul 6 saya masih malas banget bergerak. Udaranya dingin banget! Sampai akhirnya, sayup-sayup terdengar suara tetangga yang sedang mengobrol. Ibu-ibu gitu. Kira-kira seperti ini percakapannya:

“Untung banget adonan perkedelku udah dibuat semalam. Kalau lagi dingin kayak gini, jualan juga malas. Maunya di rumah, nonton tv aja. Pagi ini udah jualan, untung bangetlah itu adonan udah dibuat. Tinggal goreng jadinya.”

Alam bawah sadar saya serasa langsung nyentil, “Wake up! Malu itu sama ibu-ibu yang jualan perkedel pagi-pagi! Lagipula ayo gerak, harus ke bank dulu pagi ini baru kerja.”

***

Jujur aja sih, salah satu keinginan saya di tahun baru ini adalah tidak terlambat, dalam hal janji dengan orang dan jam kerja. Sebisa mungkin on time dan sebisa mungkin ditepati.

Dangkal sih ya sebenarnya. Tapi di tahun baru, bukankah kita baiknya bikin perubahan yang lebih baik lagi? 😀

Saya lampirkan email dari Yoris Sebastian ya, yang pas banget dengan tulisan saya kali ini:

Continue reading “Yang Baru di 2015”