Sate Djono yang Menggoda

Celingak-celinguk di sini.

Haloooo semuanya! Ada yang rindukah dengan tulisan Ransel Ijo? 😀

Seminggu berkarya di kantor baru berhasil membuat pikiran teralihkan dari blog. Alhamdulillah tempat baru ini berhasil memberikan semangat yang segar banget! 🙂

Oke, supaya Ransel Ijo tidak dicoret dari daftar travel blog, dengan segenap tenaga saya akan menulis ulasan…alah ulasan…apa ya, pengalaman makan Sate Djono di Benhil. Masuklah ya sebagai kategori iEat. :’)

Makan Sate Djono ini bermula dari kerinduan saya bertemu dengan Saad. Akhirnya karena Saad sedang ada di sekitar Petamburan, dipilihlah Benhil sebagai tempat pertemuan kami. Ya sebenarnya lebih kepada doyannya kami sama jajanan di Benhil sih yang memang belum mengecewakan. 

Sate Goreng Kambing

Lihat deh foto di atas. Namanya sate tapi tidak ada tusukannya. Kenapa? Karena harga tusukan sate mengalami inflasi, Kak. 

😀

Gak deng. Ya gak lah. Tapi karena ciri khas sate goreng ya kayak gitu. Jadi semula ini adalah sate kambing biasa yang telah diberi bumbu tapi digoreng lagi dan bumbunya makin meresap ke setiap irisan daging dan gajih kambing ini. Bayangkan betapa sudahnya hasil gorengan kambing ini kalau harus ditusuk lagi. *dibahas*

Udah deh daripada membayangkan betapa susahnya masukin daging di tusukannya, mendingan bayangkan gajih lemak kambing ini meleh di mulut! Rasanya? Beuh!!! Bikin saya dan Saad nyengir bahagia banget! 

Dagingnya karena telah diolah 2 kali jadi empuk banget. Kalau kurang pedas dengan bumbunya, tinggal minta cabe rawit aja ke waiter. Rasanya akan lebih nendang lagi. Doh! Nulis ini aja berhasil bikin cacing di perut demo!

Selain sate goreng kambing, ada apalagi?

Ada ini, Kak.

 

  

Gak lain gak bukan ya sate kambing! Seperti yang saya tulis sebelumnya, kalau dibandingkan dengan sate goreng kambing, saya lebih milih yang digoreng. Tapi siapalah yang mau dibandingkan. Begitu juga dengan menu di sini. #lah

Terus bagaimana dengan harganya? Jujur aja sih harganya lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan saya sebelumnya. Kira-kira untuk seporsi sate kambing dan sate gorengnya -yang tanpa tusuk satenya- *tetap dibahas •_• Rp 65ribuan. 

Apakah kami akan kembali lagi? Mmm kalau muka kami seperti ini kira-kira jawabannya apa?

  

Jelas doooong kami akan kembali lagi, Insya Allah. Apalagi kalau ditraktir. 😀

Nah ini alamat Sate Djononya:

Jl. Penjernihan 1 No 5B, Jakarta Pusat. 

Ntar share ya pengalaman kalian makan di sana. Atau mau traktir juga gak apa-apa. Hahaha teteup! 

See you!

R.I