Speak Good or Remain Silent

“Yah, gak bisa makan di sana karena gak ada label halalnya.”

“Tenang…aku udah bawa stok mie dan rendang selama di sana, in case gak ada makanan halal.”

Kira-kira itu yang sering saya ungkapkan kepada teman-teman jika harus bepergian ke tempat yang sedikit sulit menemukan makanan halalnya. Tapi ternyata, selain kita harus berhati-hati dalam memasukkan makanan ke mulut kita, kita pun juga harus berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata yang keluar dari mulut kita.

Ghibah atau membicarakan aib orang adalah hal terlarang bagi umat muslim. Sayangnya, kita sering berkilah dengan seribu alasan.

photo

Pelan-pelan yuk, berhati-hati dalam berucap. Atau bahkan sekarang, berhati-hati juga dalam hal menulis. Tidak semua hal harus kita bicarakan dan begitu juga tidak semua hal harus kita tulis.

Pilih-pilih.

Speak good or remain silent .

See you,

Deva

Kajian Tauhid Aa Gym [1]

“Allah itu rindu sama kita makanya kita diberi masalah, baik besar atau kecil. Bertaubat, memohon ampun sama Allah.” – Aa Gym

Kurang lebih kata-kata itu yang saya tangkap beberapa hari lalu saat menghadiri Kajian Tauhid Aa Gym di Masjid Istiqlal. Selama ini ketika menghadapi masalah, terlalu terfokus kepada masalah itu sendiri. Lupa bahwa ada akar penyebab masalahnya, yang tidak melulu kasat mata.

Mungkin salah itu berasal dari sebuah perbuatan tapi ada yang lebih dalam dari perbuatan itu sendiri yaitu rasa rindu Allah kepada kita.

Continue reading “Kajian Tauhid Aa Gym [1]”