The Old Friend Say Hi!

Hi!

Pagi ini saya mendengarkan surat Ar Rahman saat menuju kantor dan tiba-tiba sebuah ingatan menghantam pikiran saya. Sebuah ingatan tentang betapa lamanya saya tidak membiarkan jari menari di keyboard demi mempublish sebuah tulisan di sini. Jadi, inilah tulisan pertama saya setelah sekian lama tidak menulis.

***

Banyak hal yang terjadi setelah saya pindah kantor. Suasana baru, job desk baru, tantangan baru, kehebohan baru dan semuanya berujung kepada rasa syukur yang memang tidak bisa dipungkiri. Alhamdulillah, lahir batin merasa cukup. 😀

Kemana saja ransel ijo melangkah selama vakum di blog?

Well…gak banyak sih. Paling ngehits adalah ke Padang. YES…akhirnya mudik setelah 10 tahun tidak mudik! Sekeluarga pula! Dadakan pula!

Oh ya, sudah pernah kah saya bercerita bahwa tiket saya ke Flores yang telah dibeli setahun lalu terpaksa harus dihanguskan? Iya, saya tidak jadi ke Flores karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan saat itu tapi yawdalah ya…insya Allah akan ke Flores in the best time! Dan Alhamdulillah pekerjaannya juga membuahkan hasil yang memuaskan.

Yes, pekerjaan baru cukup menyita waktu dan pikiran saya. Sampai pernah saking lupanya dengan blog, ada email yang masuk mengenai pertanyaan dan tawaran kerjasama yang cukup menggiurkan [dapat tiket domestik kemanapun saya mau] membuat saya mikir “Wow…masih ada yang ingat ransel ijo” tapi ya akhirnya gak sempat saya menulis ‘ads’ tersebut.

*mendadak langsung nyesel* xD

***

Yang teranyar dari hidup saya adalah keterlibatan saya di acara Muslim Youth Camp di awal Agustus ini. Di mana saya bertugas mendampingi anak-anak Indonesia yang tinggal di luar negeri dan jarang banget yang bisa berbahasa Indonesia. Akhirnya tahu rasanya menjadi seorang ibu….hahaha…susah ya bagi waktu antara diri sendiri dengan keperluan anak.

Well…bukan hidup namanya jika selalu happy. Sh*t always happen. Tapi tinggal bagaimana kita mau mengambil hikmah dari sebuah kejadian atau gak. And I am still learning to always see the things from positive side.

***

Blog English Club apa kabar?

Bwhahaha…doakan kami – para admin – bisa segera ngumpul bareng untuk membuat hal yang segar di komunitas ini. Adakan yang merindukan kami? *celingak-celinguk*

***

Last but not least, I am not sure if I will always write about travelling in this blog. Kayaknya akan banyak hal random yang akan ditulis. If you like it, good. But if you don’t like it…gak apa-apa. Semoga se-random apapun tulisan di sini bisa ada manfaatnya. 😉

***

Hi From Istana Pagaruyuang
Hi From Istana Pagaruyuang

Jadi…inilah sapaan pagi saya, seorang teman lama kalian.

Hi!

Ransel Ijo

Kita Pergi Ke Mana di Tahun 2015 ini?

Dari beberapa minggu lalu, beberapa website mengeluarkan tulisan tentang destinasi wisata 2015, salah satunya Lonely Planet, yang menjadi kitabnya para pejalan.

Tak lama setelah baca Lonely Planet, saya mampir ke blognya Mbak Fe, yang juga membuat tulisan tentang rencana liburannya di tahun ini. Saya pun jadi tertarik untuk membuat tulisan dengan tema serupa. 😀

*gosok-gosok tangan*

Dari bulan September 2014, saya sudah membuat rencana liburan untuk 2015 doooong. Sebuah rencana yang keluar secara impulsif dan didukung dengan sangat manis oleh adanya Garuda Travel Fair.

Continue reading “Kita Pergi Ke Mana di Tahun 2015 ini?”

iTravel: I Left My Heart in Labuan Bajo

Kali pertama saya datang ke Labuan Bajo adalah di awal tahun 2010, di mana nama Labuan Bajo belum seterkenal sekarang.

“Ah, padahal saya pengin banget ke Labuan Bajo. Landscapenya bagus banget!” kata Bos saya waktu dia menugasi saya ke sana.

Saat itu, saya dan tim ditugasi untuk melakukan penelitian mengenai suatu isu sosial dengan tujuan akhir kami adalah Pulau Rote. Jadi rutenya adalah Denpasar – Labuan Bajo – Pulau Rote. Tapi karena cuaca yang ekstrim, kami tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Rote.

Masih inget ketika itu, karena tidak bisa ke Pulau Rote sedangkan lokasi penelitian masih banyak yang harus dikunjungi, kami memutuskan dari Labuan Bajo ke Kupang. Dan kami harus bolak-balik ke agen perjalanan demi mendapatkan tiket karena cuaca yang ekstrim sehingga jadwal penerbangan menjadi sangat tidak jelas.

Begitu sampai di Bandara Komodo, saya tidak berekspektasi apapun tentang Labuan Bajo. Seriously. Padahal ketika itu sedang ramai dibicarakan Komodo sebagai salah satu dari keajaiban dunia. Tidak ada pikiran juga untuk mampir ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca.

Continue reading “iTravel: I Left My Heart in Labuan Bajo”