Think for The Best

“Jangan tutup pintu rejeki orang. Siapa tahu di sana ada berkah orang tersebut yang dititipkan ke kamu.”

Kalimat sederhana yang dikeluarkan oleh Tella semalam saat saya bercerita tentang rekomendasi nama untuk di tim saya, yang tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

“Coba aja dulu”.

Saya langsung merasa, “Eh iya benar juga. Siapa tahu memang ada berkah dia di tempat ini dan siapa tahu saya bisa menggali potensinya.”

Kadang ya…eh sering deng, pikiran negatif lebih cepat datang daripada pikiran positif. Rasanya kok ya lebih mudah berpikir kemungkinan terburuk daripada kemungkinan terbaik yang mungkin terjadi. Padahal di Al Quran sudah jelas bahwa ‘Allah sesuai prasangka umatNya.’

“Kamu percaya kalau pikiran negatif akan benar-benar terjadi jika kita terus memikirkannya?”

Dengan cepat, Tella mengangguk. “Percaya banget.”

 

Yeah…sering banget niat hati ingin berpikiran baik tapi yang keluar malah energi negatif. Mungkin ini saat yang tepat untuk piknik? Hahaha *buang kalendar yang udah gak jelas coretan sana sininya*

So yeah, apa kabar semuanya?

Sibuk menyiapkan diri untuk kemungkinan terbaik atau terburuk?

Deva

8 thoughts on “Think for The Best

  1. Hoping for the best but expecting the worst ya. Kalau fokusnya di yang negatif-negatifnya aja ya apa-apa nggak akan jalan kan. Mau jalan-jalan naik pesawat, takut pesawatnya kenapa-kenapa. Mau pergi ke mall, takut dicopet, dll, hahaha πŸ˜†

    Like

Leave a reply to cumilebay.com Cancel reply