Yang Baru di 2015

Wooosha!

Ini adalah hari pertama saya di kantor lagi setelah liburan selama 2 minggu. Oh yeah!

Untung banget semalam sudah mempersiapkan tas untuk dibawa kerja, jadi semua perlengkapan siap dibawa pagi ini. Yang belum dipersiapkan adalah…niat. Hahahaha…ujan, dingin, bawaannya pasti ingin di kasur aja kan?

Nah, tadi pagi sekitar pukul 6 saya masih malas banget bergerak. Udaranya dingin banget! Sampai akhirnya, sayup-sayup terdengar suara tetangga yang sedang mengobrol. Ibu-ibu gitu. Kira-kira seperti ini percakapannya:

“Untung banget adonan perkedelku udah dibuat semalam. Kalau lagi dingin kayak gini, jualan juga malas. Maunya di rumah, nonton tv aja. Pagi ini udah jualan, untung bangetlah itu adonan udah dibuat. Tinggal goreng jadinya.”

Alam bawah sadar saya serasa langsung nyentil, “Wake up! Malu itu sama ibu-ibu yang jualan perkedel pagi-pagi! Lagipula ayo gerak, harus ke bank dulu pagi ini baru kerja.”

***

Jujur aja sih, salah satu keinginan saya di tahun baru ini adalah tidak terlambat, dalam hal janji dengan orang dan jam kerja. Sebisa mungkin on time dan sebisa mungkin ditepati.

Dangkal sih ya sebenarnya. Tapi di tahun baru, bukankah kita baiknya bikin perubahan yang lebih baik lagi? 😀

Saya lampirkan email dari Yoris Sebastian ya, yang pas banget dengan tulisan saya kali ini:

NEW YEAR NEW BEGINNING

Selamat Tahun Baru 2015.

Yang saya suka dari tahun baru adalah kita semua punya moment untuk memulai sesuatu yang baru. Yup, new year is always a new beginning untuk semua orang. Kalau akhir tahun saya gunakan untuk liburan, awal tahun saya pasti beli buku baru sehingga timbul ide-ide baru yang bisa saya jalankan di tahun yang baru.

Tahun baru ini misalnya saya akan mulai kebiasaan baru yaitu “Never Check Email in the Morning” yang saya ambil dari sebuah buku lama terbitan 2004 karya Julie Morgenstern, Making Work Work.

Bukan berarti selama ini my work is not working, karena tahun lalu memeriksa email di pagi hari namun saya senantiasa ingin mencoba sesuatu yang baru di tahun yang baru. Siapa tahu kerjaan saya yang sudah baik malah lebih baik lagi.

Apalagi untuk yang tahun lalu kebetulan kerjaannya memang tidak berjalan dengan baik, sudah tentu kita harus mencoba beberapa hal baru dalam hidup kita. Tidak harus dengan mengubah jadwal periksa email namun ada banyak sekali hal lain yang bisa diubah sesuai dengan keadaan kita.

Intinya, kita semua punya momen. Bisa di tahun baru, bisa di saat ulang tahun. Make use those moment untuk bisa menjadi lebih baik. Saya jadi ingat sebuah quote dari film kesukaan saya, Star Wars: “You do have your moments. Not many, but you have them”

Best,

Yoris Sebastian

Founder & Creative Thinker at OMG Consulting

For more creative inspirations, http://yorissebastian.com

Terus, saya pernah dengar bahwa jika ingin mengubah sebuah kebiasaan, kasih limit 40 hari untuk melakukan kebiasaan tersebut agar benar-benar menjadi sebuah kebiasaan yang baru. Tebak, saya nulis kebiasaan berapa kali di paragraf ini? Hehehe…

Source: miccharles.files.wordpress.com
Source: miccharles.files.wordpress.com

Balik lagi ke topik,

Dari artikel di Life Hack yang saya baca, ada beberapa hal yang bisa dijadikan tips agar hal baru bisa melekat menjadi kebiasaan (gak semuanya, saya re-write ya):

  1. Ternyata perlu waktu 30 hari untuk menjadikan hal baru sebagai sebuah kebiasaan. Berarti harus konsisten nih untuk menjalaninya selama itu.
  2. Perlu teman untuk mengingatkan komitmen kita ini.
  3. Sadari keuntungan dari perubahan ini. Maksudnya adalah dengan mengetahui keuntungan dari perubahan ini maka kita semakin termotivasi lagi saat melakukannya. Siapa sih yang gak suka melakukan sesuatu jika ada untungnya?
  4. Tulis. Nah, ternyata gak salah nulis di blog seperti ini. Kayak komitmen ke publik, gitu.
  5. Lakukan untuk diri sendiri. Karena kalau kita lakukan untuk membuat orang lain senang, ya hanya sebatas itu saja. Jika ternyata perubahan baik kita tidak diapresiasi oleh orang tersebut, kita bisa kecewa. Sedangkan kalau kita lakukan dari hati sendiri untuk diri sendiri maka ya tidak akan kecewa.

Untuk lebih lengkapnya, bisa klik langsung di artikel 18 Tricks to Make New Habits Stick, ya.

Nah, sekarang…ada yang mau sharing kah tentang “kebiasaan baru di tahun 2015?” 🙂

R.I

41 thoughts on “Yang Baru di 2015

      1. Yah.. Itu yang jangan Dev.. Perlakuannya jd mirip socmed ya?? Klo aku, misalnya yg kirim itu temen emg langsung dicek, tp email konsultasi mending dijadwalin..
        Btw, udah dpt balasan dr IHB belum? Cara daftarnya berubah, takutnya keskip.. 😦

        Like

      2. Boleh pasang dulu.. Nanti di-reply setelah dicek2.. Abis itu akan masuk blogger list & blogroll.. Klo ada Event atau challenge bakal dpt e-mail, dan klo update blog akan muncul di sidebar-nya.. Lumayan lah 1 atau 2 ada yg kejebak msk ke blog dr blog IHB.. hehe.. *mulai traffic oriented*

        Like

  1. Ah sama sepertiku. Malam selalu nyiapin tas dan isinya untuk aktivitas esok hari. Bahkan sampai sekarangpun 😀
    Aku tidak melakukan kebiasaan baru. Tapi, membaharukan kebiasaan lama 🙂 Merutinkan lari pagi 3 kali seminggu dan tetap melaksanakan food combining dan raw food.

    Like

    1. Aku baru sekali ini, Mbak Den nyiapin tas mau kerja hahaha…biasanya mah gedebak-gedebuk pas paginya. 😀

      Wah…kebiasaan lari dan pola makannya sehat ya. Gak tergoda gorengan, Mbak?

      Like

      1. Yang di-twitkan link URL ini mbak.
        Cek di twitter aku ya: @nurulrahma
        :))

        Aku belum punya amunisi yang membahana gitu di 2015.
        Makanya, soooo happy nemu postingan ini

        Like

  2. setuju mbak. aku baru baca buku the power of habit, isinya sama persis. Untuk membentuk kebiasaan kita harus rutin melakukan hal yg kita mau selama 21 hari, selanjutnya hal tersebut jadi kebiasaan. semangat yach.

    Like

  3. eh itu yoris sebastian kayaknya bagus untuk ditiru. Tidak cek email waktu pagi. Saya malah gak kepikiran, setiap pagi hal yang pertama dilakukan setelah komputer menyala adalah cek email. hohohoho ….

    Like

Leave a comment