Trip Dung-Dung

No, I’m not trying to promote that ice cream. 😛

Tapi, mau cerita tentang perjalanan 8 perempuan yang berencana ke pulau Tidung.

Jadi begini…

Pertama-tama, mari menghembuskan nafas yang panjang dan teratur agar emosi tidak keluar saat menulis tulisan ini.

***

Kami melakukan perjalanan ini di tanggal 25 Oktober dan sudah minta ijin ke keluarga untuk pulang tanggal 26 Oktober, kan. Yang namanya mau ke Pulau Tidung di Pulau Seribu, pasti meeting point-nya adalah di Muara Angke. Tada….inilah yang kami lihat di Muara Angke ketika itu.

Jualan cendol laku nich di sini, sis.
Jualan cendol laku nich di sini, sis.

Gak nyangka banget Muara Angke di tanggal 25 Oktober akan seramai itu. Efek dari tanggal merah di hari Sabtu ternyata seperti ini, ya. Ckckckck…

Kami pun dengan percaya diri akan tetap mendapat kapal karena sudah mengatur janji dengan bapak calo gitu. Tapi…handphone bapak itu sibuk luar biasa. Sulit banget dihubungi. Singkat cerita, kapal yang harusnya kami naiki sudah keburu jalan, di saat bapak itu sulit kami hubungi.

Tanya sana, tanya sini tentang jadwal kapal selanjutnya. Dan kami diberi angin segar bahwa jam 10 akan ada kapal lagi untuk ke Tidung. Yawda…nunggu dong. Karena saat itu mikirnya, udah keburu bayar uang muka untuk penginapan dan makan selama di Tidung.

Jam 10.00 tidak ada kapal yang datang.

Cari info lagi tentang kapal selanjutnya.

Katanya ada lagi jam 1.

Kami langsung bengong. Apakah harus tetap menunggu atau merelakan uang muka hangus begitu saja.

Kami lihat kanan kiri, ternyata jumlah orang di Muara Angke gak berkurang kayaknya. Masih sama aja kayak tadi pagi. Haduh…kebayang Pulau Tidung akan seramai apa jika semua orang di Muara Angke pindah ke sana.

Sebentar, dari 8 teman perjalanan ini, ada 2 orang teman yang belum pernah melakukan perjalanan ke pulau sebelumnya. Sehingga saya dan teman-teman lainnya merasa gak enak karena pengalaman pertama mereka harus seburuk ini. Apalagi 2 orang teman ini on time banget datang ke meeting point. Kasihan kan kalau mereka harus kecewa.

Ya sudah kami berembuk. Lebih memprioritaskan 2 orang teman ini. *asli gak enak banget soalnya*

Kita tanya, mereka mau tetap nunggu atau next time aja kita coba lagi ke Tidung. Akhirnya mereka bilang, cari tempat liburan lain aja dech karena udah ijin juga ke keluarga untuk ngetrip ampe nginep. Bwhahahaha…iya banget! Preparation saya udah nge-hits banget, udah siap dengan topi pantai! x)))

Jadi, saat itu juga Tidung kami coret.

Diskusi lagi mau ke mana ya. Ada yang nawarin ke Sukabumi (tapi pas dijelaskan transportasi untuk ke sananya kok ya ribet ya), ada yang nawarin ke Bogor, dan tawaran yang berasa angin surga adalah tawaran dari Tella untuk ke Bandung dan menginap di rumahnya. Saat itu, cuma sekedar ke Bandung. Belum tahu mau ke mananya.

Ternyata…setelah pikir sana pikir sini, 2 orang teman kami (bukan 2 orang teman yang tadi saya tulis ya) memutuskan untuk pulang saja ke rumah. Udah dibujuk tapi ternyata mereka tetap mau pulang. Yawda, mau bagaimana lagi? 🙂

Setelah kami cari makan siang di Citraland, kami langsung bergegas ke Pangkalan Primajasa. Cus ke Bandung saat itu juga.

Kira-kira sampai Bandung jam 7 malam. Not bad-lah. 😀

Kemudian apa yang kami lakukan di Bandung?

***

Tadaaaa…

Kalau gak ingat kalau ada belerangnya, pasti udah nyebur dech! :P
Kalau gak ingat kalau ada belerangnya, pasti udah nyebur dech! 😛

Anggap aja gak ada orang-orang ramai di sisi kiri kanan foto ini. 😀

Tahu kan ya ini di mana?

Iyes, ini Kawah Putih di Ciwidey. Dan ini kali pertama saya ke Kawah Putih. *tutup muka*

Yang saya tahu tentang Kawah Putih hanya bahwa tempat ini banyak belerangnya. Sudah itu saja. Tapi ternyata ada sejarah lebih lanjut mengenai terbentuknya Kawah Putih ini. Yang saya baca dari Wikipedia, Kawah Putih terbentuk karena letusan Gunung Patuha. Nah ini, kali pertama juga saya dengar Gunung Patuha.

Karena masih kuatnya bau belerang di kawasan ini, kita diwajibkan untuk menggunakan masker. Kalau gak bawa masker dari rumah, tenang aja akan banyak penjual yang menjual masker kok. Hmm…tapi sejujurnya sich ya…buat saya nich, bau belerangnya gak tercium sama sekali. Tapi ya untuk jaga-jaga sebaiknya pakai saja maskernya.

Wherever you go, please follow the rules!
Wherever you go, please follow the rules!

Untuk masuk ke Kawah Putih, kita tinggal bayar Rp 15.000/orang dan biaya masuk mobil (parkir) sebesar Rp 150.000. Ini berdasarkan pengalaman kami per tanggal 26 Oktober 2014, ya. Kalau gak sewa angkot, juga gak apa-apa. Nanti di dekat loket tiket, akan ada angkot orange yang bisa digunakan untuk menuju pintu masuknya Kawah Putih.

Ini penampakannya.
Ini penampakannya.

Siapapun sopir yang membawa mobil ke Kawah Putih diharapkan mempunyai skill menyetir yang bagus, kayaknya. Karena jalanannya itu berkelok-kelok. But it was fun! 😉

Terus kami ngapain aja di Kawah Putih?

Ya foto-foto. Cetek banget emang sik. Lagian mau ngapain lagi di Kawah Putih, coba? 😀

Sis, tongsis guna banget sik sis kalau modelnya gak ada yang mau jadi fotografer dadakan. :D
Sis, tongsis guna banget sik sis kalau modelnya gak ada yang mau jadi fotografer dadakan. 😀

Oiya, kan sebelumnya saya nulis kalau perjalanan ke Kawah Putih ini bertujuan mengobati sedikit kekecewaan 2 teman yang belum pernah trip pulau, kan? Trip pulau jadinya kok ke Kawah Putih, failed banget.

Sebut nama 2 teman saya ini, Mawar dan Melati (tiba-tiba mendadak Lampu Merah). Gak, nama mereka Ira dan Ely. Fyi, Ely ini pendieeeeem banget banget banget banget. Kalau ketawa juga cuma segaris doang munculnya. Kalau berhasil bikin dia ketawa, kami happy! 😛

Ani (TL trip Tidung): Cipa…kamu tau tujuan kita ke sini kan?

Saya: Iya, paling gak buat Ely dan Ira seneng, kan?

Ani: Iyes. Dan kamu tau Ely ngomong apa tadi sama aku di dalam?

Saya: Apaan?

Ani: DIA UDAH PERNAH BERKALI-KALI KE SINI.

Saya: WHAT?!

*langsung nanya ke Ely*

Saya: El, itu bener? Kamu udah pernah ke sini?

Ely: Iya.

Saya: Ely….kenapa gak bilang? Kamu diem aja. Duuuuuh…maaf banget ya. T_T

Ely: Gpp, kan belum pernah bareng kalian.

Saat itu, saya dan Ani merasa gagal banget trip kali ini. T_T

Udah gagal ke Tidung, gagal pula bikin target sasaran merasa happy dan dapat pengalaman baru. T_T

Pas banget lah kalau trip ini resmi dinamakan sebagai Trip Dung-Dung. Dari Tidung ke Bandung. Dan penyelenggaranya merasa sangat dung-dung.

Sekian dan terima teh anget buat nenangin diri.

R.I

PS:

  • Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Jakarta, kalian bisa keluar Tol Kopo, melewati Sayati, dan lanjut ke Soreang. Dari Soreang tinggal ambil arah menuju Ciwidey. Welcome to Kawah Putih!
  • Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, bisa dimulai dari Terminal Leuwi Panjang – terminal Ciwidey, terus sampai dech ke Kawah Putih.
  • Kalau kami kemarin, starting pointnya adalah dari Bale Endah. Lanjut ke Soreang naik angkot warna hijau. Nah, biasanya kalau jumlah kita banyak, maka sopir akan bertanya tujuan kita dan kemungkinan besar akan menawarkan angkotnya untuk disewa. Kemarin kami mengambil keputusan menyewa angkot sampai ke Kawah Putih.

16 thoughts on “Trip Dung-Dung

  1. Wah, saya pribadi blom pernah ke pulau Tidung karena saya sudah puas dengan pantai-pantai di Jayapura. Hehe
    Untuk gambar sampulnya, keren tuh Kawah Putih. Jadi ingat beberapa tahun lalu ke sana. Saat itu sudah terlalu sore dan kami tidak diperbolehkan masuk. Jadinya, kakak ipar yang sedang hamil langsung bikin drama, katanya doi ngidam lihat Kawah Putih. Jadi lah kami diloloskan. hehehehe

    Like

      1. Yoha, karena kami udah habis2an waktu dan duit. Jadinya ya dengan cara apapun harus bisa sampai ke tujuan 😀
        Yoha, saya orang Jayapura. Bantu diaminkan dah bisa melancong ke sini 🙂

        Like

  2. hi mba deva.. salam kenal! wahh. bagus yaa kawah putih.. punya saudara di bandung, tapi malah selalu jalan2 ke tempat lain. haha.. lain kali harus dehh kesini. hehe..
    btw yang penting niat baiknya mba buat bikin hati temen seneng. hehe.. semoga sukses bikin doi seneng di trip berikutnya yaa.. hehe..

    Like

  3. waktu pertama kali ke kawah putih may kmaren kalo gak salah jadi tourist guide dadakan dari kantor n waktu itu gw ma tamu pake mobil kantor , sempet kaget juga waktu dalam perjalanan ke kawah denger kayak bunyi tembakan gitu eh ga taunya knalpot si angkot yang bunyinya gilleeee hebooohh…tamu gw ampe ngakak dengernya, untung tuh angkot kuat juga nanjak..tp emang keren and salut deh ama tuh angkot..penuh inovasi hahaha

    Like

Leave a comment